KEBIJAKAN TERHADAP PRIORITAS ICT DI SEKOLAH

PENDAHULUAN

Tulisan ini merupakan review dari buku Learning to Change: ICT in school. Fokus pembahasannya mengacu pada Bab I, yaitu Policy Priorities for ICT in Schools. Bab ini terdiri dari tiga sub bab, diantaranya, Why schools have to adopt ICT, The issues to be addressed in this report, dan Directions for policy. Keseluruhan bab yang kami bahas dalam tulisan ini berawal dari halaman 9 dan berakhir pada halaman 17.

Secara garis besar, sub bab pertama membahas tentang alasan-alasan kenapa sebuah sekolah perlu menerapkan sistem komputerisasi ini di sekolahnya. Sub ini menawarkan beberapa alasan logis yang dapat dijadikan pertimbangan sebelum mulai menerapkan sistem ini di sekolah. Kemudian, sub bab kedua menawarkan sebuah sistem pembelajaran yang mudah dan menarik. Sistem ini mereka sebut dengan istilah digital learner. Digital learner sendiri adalah sebuah konsep tentang media dan akses pembelajaran yang mudah dan dapat dinikmati kapan dan dimanapun.

Sedangkan pembahasan ketiga, diisi oleh beberapa petunjuk kebijakan untuk menerapkan sistem ini di sebuah lembaga pendidikan Islam. Karena proyek ini adalah sebuah sistem, maka ada banyak elemen yang harus terlibat secara inten bersama fungsinya masing-masing yang saling mendukukung. Dan untuk menyikapi hal ini, perlu adanya sebuah kebijakan yang mengatur segala hal mengenai bagaimana sistem ini dapat diterapkan di sebuah lembaga pendidikan Islam.

Demikian kiranya pengantar review ini kami buat, keterangan lebih lengkap akan kami bahas pada sub bab berikutnya dalam tulisan ini. Tapi jika nanti terjadi sesuatu yang tidak membuat anda puas terhadap tulisan ini, silahkan anda akses kembali teks aslinya dalam bahasa inggris sebagaimana identitas buku yang sudah kami sebutkan di bagian awal tadi. Selamat menikmati.

Download !!! To see Power Point Persentation for This Project > > > Klik Here NOW !!!

HASIL REVIEW

KEBIJAKAN TERHADAP PRIORITAS ICT DI SEKOLAH

Perlengkapan ICT telah hadir di dunia kehidupan modern dan memiliki pengaruh yang significant pada kehidupan kita, hal ini sesuai dengan gagasan orang-orang yang berpendidikan. Hal tersebut mengantarkan kita pada sebuah konsep pengetahuan yang disebut dengan masyarakat pengetahuan atau masyarakat informasi. Pertumbuhan pengetahuan masyarakat dan kemudahan teknologi merupakan tantangan sekaligus kesempatan yang strategis bagi pendidikan.

Seluruh Negara berkeinginan untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas proses pendidikan mereka di sekolah, kemudian mereka mulai melihat bahwa ada peluang untuk mempercayai ICT sebagai media untuk merealisasikan tujuan tersebut. Pemerintah juga ingin mengetahui apakah kondisi tersebut dapat memuaskan dan meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa. Jadi, bab ini akan mempertimbangkan dasar pemikiran sekolah dalam mengadopsi ICT. Kemudian mendiskusikan gagasan tersebut berdasarkan kemampuan dan kemauan masyarakat. Kesimpulannya, apakah dengan serangkaian kebijakan yang penting ini, kualitas pembelajaran dapat terjamin.

a. Mengapa Sekolah Harus Menerapkan ICT

Sedikitnya ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan , yaitu perubahan yang dramatis dalam pendidikan yang menggunakan ICT. Pertama, reformasi kurikulum pendidikan muncul bersamaan dengan pendidikan di rumah. ICT muncul di luar dunia pendidikan, tetapi mungkin akan sangat menarik untuk mengadopsi ICT di dalam sekolah. Kedua, sering terjadinya pola pikir bahwa sesuatu yang terdahulu lebih nyaman dari sesuatu yang baru. Terakhir, dapat menolak kesan bahwa ICT banyak memiliki pengaruh negative dalam dunia pendidikan.

Ada tiga dasar pemikiran yang harus diketahui sebelum menggunakan ICT dalam dunia pendidikan: ekonomi, sosial, dan pedagogik. Dasar ekonomi, fokusnya adalah setiap perekrutan tenaga kerja dimanapun harus menjadikan skill ICT sebagai persyaratan. Atau paling tidak harus memiliki skill ini sebagai pendukung. Dasar sosial memfokuskan pada fasilitas ICT yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Sehingga masyarakat mendapat keuntungan yang banyak dari ICT. Masyarakat harus sadar dan menjadikan ICT sebagi live skill yang akan sangat berguna bagi kehidupan sehari-harinya. Ini akan berguna, misalnya menjalin hubungan baik antara sekolah dan orang tua dirumah untuk memantau perkembangan anaknya disekolah. Dasar pemikiran pedagogik menekankan pada peran ICT dalam pengajaran dan pembelajaran. Karena ICT dianggap mampu meningkatkan keluasan dan kesempurnaan hasil pembelajaran.

b. Fokus Permasalahan dalam Tulisan ini


Fokus pembahasan ini adalah pada diagram tersebut. Diagram tersebut menggambarkan sebuah sistem Digital Learner yang intinya adalah kemudahan. Kemudahan ini adalah kebebasan untuk mengaskes setiap informasi yang dibutuhkan saat belajar, baik itu di sekolah, dirumah atau di tempat lain. Seluruh kemudahan ini bertujuan untuk meningkatkan pengalaman dan keluasan informasi yang didapat siswa dalam proses pembelajaran. Dan semua hal ini akan dicover oleh ICT.

Ada banyak kemudahan dan kemajuan yang dapat diperoleh dari sistem ini. Misalnya, memperluas lingkungan belajar dan memperkaya informasi. Contoh kongkritnya misalnya, menyimpan ensiklopedia di dalam CD (sekarang flasdish) yang bisa dengan mudah dibawa dan dibuka dimana saja. Menerangkan menggunakan slide dan lain-lain.

Bab ini mengandung inti bahwa ICT bisa ditetapkan sebagai pelengkap kegiatan pembelajaran, baik pembelajaran formal di sekolah, atau informal di luar sekolah. Selain itu, kemudahan mengaskes informasi antara sekolah dan orang tua di rumah dalam memantau kegiatan anaknya akan berpengaruh positif bagi perkembangan anak didik. Karena bisa dipantau dan diarahkan setiap saat jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika sistem ini bisa berjalan dengan baik dan sesuai harapan pembelajaran, maka ICT akan menjadi sistem yang harus diterapkan di sekolah atau lembaga pendidikan.

c. Petunjuk Kebijakan

• Perubahan Kurikulum Secara Total

Meskipun ICT menawarkan banyak keuntungan bagi perubahan dan perkembangan kurikulum sebelumnya, tetapi hal ini tidak akan dapat direalisasikan tanpa perubahan struktur kurikulum secara total yang didukung oleh manajemen sekolah.

• Penilaian Siswa Harus Sesuai Dengan ICT

Kemajuan dan peningkatan keahlian akan dilihat melalui nilai mata pelajaran tertentu. Mungkin maksudnya, hasil belajar antara sebelum dan sesudah mengguanakan ICT harus berbeda dalam arti meningkat. Karena jika tidak, penggunaan model belajar yang lama harus dipertimbangkan kembali sebagai penyetabil hasil belajar.

• Digital Literacy Menjadi Objek Pembelajaran yang Fundamental

Digital Literacy lebih dari sekedar kemampuan membaca kata-kata atau menggunakan computer secara standar. Hal ini adalah bagian penting yang mendasari pembelajaran sepanjang hayat dan harus dijadikan prioritas utama dalam kurikulum.

• Sekolah Harus Mendukung dan Melengkapi Kebutuhan Penerapan ICT

Untuk mendapatkan hasil yang efektif dari penggunaan ICT di sekolah, sekolah harus melengkapi segala sesuatunya. Baik itu di dalam kelas atau di luar kelas dan dapat digunakan pada jam pelajaran ataupun diluar jam pelajaran.

• Sekolah Membutuhkan Perangkat Pendidikan yang Banyak untuk Meningkatkan Kualitas dan Kemudahan Mengakses Informasi

Perangkat pendidikan adalah guru dan semua pihak yang terkait dengan kelancaran penerapan sistem ini. Misalnya penguasaan guru terhadap ICT, kemudian penyedia perangkat ICT atau ahli teknologi yang dapat menyiapkan sistem ini secara on-line. Sehingga akses informasi akan lebih mudah. Pemerintah juga berperan dalam penyelenggaraan sistem ini.

• ICT di Sekolah Membutuhkan Aturan yang Luas Bagi Guru

Guru harus memiliki kemampuan mengembangkan dan memperluas manfaat teknologi. Maka dari itu, gurupun harus menguasai dengan baik sistem ICT yang diterapkan di sekolahnya.

• Kepemimpinan dan Manajemen Sekolah Harus Menerapkan ICT Secara Total

Kepemimpinan sangat diperlukan untuk membawa dan menopang perubahan yang di bawa oleh ICT. Dia harus mampu meyakinkan semua pihak bahwa ICT akan berpengaruh positif bagi pembelajaran. Karena itu pemimpin harus melibatkan semua pihak dalam penerapan ICT, seperti guru, siswa, orang tua dan masyarakat.

• Sekolah, Rumah dan Masyarakat Mempunyai Peluang Baru untuk Bekerja Sama

Lingkungan belajar yang paling efektif adalah hubungan yang dinamis antara sekolah dan rumah, pendidikan formal dan informal, guru, murid dan orang tua. Keadaan yang demikian akan menunjukkan keseriusan semua pihak dalam meningkatkan pencapaian tujuan belajar.

Iklan